CIANJUR, iNewsCianjur.id – Di tengah gegap gempita Hari Jadi Kabupaten Cianjur ke-348, ketika panggung hiburan rakyat dan pesta budaya menyedot ribuan pasang mata, ada kisah pilu yang luput dari sorotan.
Abu Samsah (80), seorang janda lansia di Kampung Tegallega, Desa Talagasari, Kecamatan Sindangbarang, hidup sebatang kara dalam gubuk reyot yang hampir rubuh tanpa penerangan layak, tanpa sanitasi, dan ironisnya, tanpa sentuhan bantuan sosial dari pemerintah.
Hidupnya jauh dari kata layak. Setiap hari, Abu Samsah hanya mengandalkan belas kasih tetangga dan warga yang peduli. Bahkan, untuk makan sehari-hari, ia kerap dibantu oleh ustaz setempat atau tetangga yang iba. Sementara program bantuan sosial seperti PKH, BPNT, atau BLT Dana Desa justru tak pernah mampir ke pintu rumahnya yang hanya berdinding bilik rapuh dan beratap bocor.
"Sudah hampir empat tahun ibu saya tidak pernah mendapat bantuan. Sementara yang lain, yang rumahnya bagus, malah dapat terus. Apa karena ibu saya sebatang kara dan tak bisa bicara banyak?" tutur Herman (43), anak Abu Samsah dengan nada getir saat ditemui, Minggu (20/7/2025).
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait