“Padahal kami sangat butuh. Suami saya buruh tani. Penghasilan tak menentu. Saya berharap di hari jadi Cianjur ini, pemerintah lebih peduli kepada warga yang benar-benar membutuhkan,” ujarnya.
Perayaan Hari Jadi Cianjur ke-348 memang berlangsung meriah. Ribuan warga tumpah ruah mengikuti Pesta Raya di Taman Prawatasari, lengkap dengan artis papan atas, kembang api, dan panggung hiburan.
Namun di sudut-sudut pedesaan seperti Sindangbarang dan Sirnagalih, perayaan ini terasa asing. Tak ada pesta. Tak ada panggung. Yang ada hanya harapan yang tak kunjung disapa oleh kebijakan.
Hari Jadi seharusnya menjadi momentum evaluasi. Tentang siapa yang tertinggal, siapa yang tak terdengar, dan siapa yang masih menunggu kehadiran negara dalam hidup mereka. Sebab makna ulang tahun bukan hanya pesta, tapi juga janji perbaikan dan keadilan sosial.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait