Selain itu, Bahri juga mengidap penyakit TBC dan selalu merasakan demam serta kehilangan selera makan sehingga mengalami penurunan berat badan.
Seperti teman sebayanya, Bahri pun memiliki keinginan untuk bersekolah, namun karena keterbatasan fisik kini ia hanya beraktivitas di rumah. Bahri pernah diajak temannya bersekolah, namun hanya beberapa hari saja karena malu selalu diejek karena keterbatasan fisiknya.
"Pernah ikut dua hari sekolah, tetapi karena dibully akhirnya tidak mau sekolah lagi," ujarnya.
Pihak keluarga kini kesulitan mengenai pengobatan Bahri. Maklum saja keluarganya termasuk golongan ekonomi lemah. Ayahnya hanya bekerja serabutan.
"Kami sebelumya mengandalkan BPJS tetapi sekarang tidak aktif, dulu berobat ke Bandung, kalau sekarang paling di RSUD Sayang Cianjur seminggu transfusi darah. Kalau kendaraan untuk berobat paling pinjam dari Desa," ujarnya.
Untuk itu pihaknya berharap ada bantuan dari pemerintah maupun donatur yang berempati meringankan keluarga dan pengobatan Bahri.
"Mudah-mudahan ada donatur baik hati yang membantu dan terima kasih juga untuk donatur yang sudah membantu," pungkasnya.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait