Krisis Siswa Baru Hantui SMK Swasta Cianjur, Ada yang Hanya Dapat 3 Siswa

Yudi Dharmawan
Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BPMPS) Cianjur M. Toha. Foto: istimewa.

Toha juga menyoroti pentingnya penyisiran ulang terhadap data anak putus sekolah, mengingat proses pendaftaran masih berlangsung hingga beberapa bulan ke depan.

Terpisah, Ketua Forum Komunikasi Kepala Sekolah (FKKS) SMK Swasta Kabupaten Cianjur, Nurdin, mengungkapkan bahwa fenomena serupa terjadi hampir merata di wilayah Jawa Barat. Namun di Cianjur, dampaknya cukup parah.

“SMK Seni Salaka Domas di Pacet hanya menerima 10 siswa, SMK Suffah Al Hafiiz Cipanas 10 siswa, SMK Asshiddiqiyah Sukaresmi 7 siswa, SMK Paulus Palalangon Ciranjang 7 siswa, dan SMK Karisma Cipanas hanya 3 siswa,” bebernya.

Padahal, lanjut Nurdin, pada tahun-tahun sebelumnya jumlah siswa di sekolah-sekolah tersebut masih di atas 10 meski hanya memiliki satu rombel.

Situasi ini menjadi sinyal kuat bagi pemerintah untuk menyeimbangkan peran antara sekolah negeri dan swasta dalam sistem pendidikan. Tanpa intervensi kebijakan yang adil, sekolah swasta bisa semakin terpinggirkan, dan kualitas pendidikan pun terancam timpang.

Editor : Ayi Sopiandi

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network