CIANJUR, iNewsCianjur.id - Warga penyintas korban gempa bumi magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur sudah hampir dua tahun masih tinggal ditenda darurat karena hingga kini masih belum mendapat santunan bantuan stimulan rehabilitasi dan rekonstruksi.
Asep Sodikin, penyintas gempa asal Kampung Cikadu RT 04/04 Desa Gasol Kecamatan Cugenang. Asep dan keluarganya tinggal ditenda terepal seadanya karena tidak memiliki modal untuk membangun kembali rumahnya yang hancur.
"Sejak gempa terjadi waktu itu, saya memang tinggal di sini," kata Asep sambil menunjukan tendanya, Kamis (25/4/2024).
Dilahan bekas bangunan rumahnya berukuran sekitar 7x5 meter persegi yang hancur, Asep memasang terpal untuk melindungi keluarganya dari panas dan hujan. Kondisi itu sudah berlangsung hingga saat ini pascagempa pada 21 November 2022.
Selama ini Asep tinggal bersama istri dan dua orang anak serta satu orang cucu. Asep mengaku tak mengetahui persis alasan dirinya belum mendapatkan bantuan stimulan rehabilitasi dan rekonstruksi.
Padahal berkas-berkasnya sudah lengkap diserahkan kepada petugas desa. Sedangkan tetangga yang juga terkena gempa hampir semuanya sudah mendapatkan bantuan stimulan perbaikan rumah. Bahkan sudah mendiami bangunan rumah yang baru.
"Saya juga tidak tahu alasannya apa, hingga saat ini saya belum menerima bantuan pembangunan kembali rumah akibat gempa. Padahal persyaratan sudah saya serahkan bahkan bareng dengan tetangga saya. Namun anehnya tetangga saya sudah mendapat bantuan sedangkan saya belum. Buku rekening juga belum keterima," ungkap Asep.
Menurut Asep, sudah bosan bolak balik puluhan kali menanyakan bantuan stimulan ke deasa atau pihak yang berwenang. Namun informasinya, sudah terdata dan akan mendapatkannya pada bantuan tahap keempat namun hingga kini belum ada juga
"Hingga kini belum ada informasi yang pasti kapan pencairan bantuan tahap keempat akan turun. Adik saya juga yang tinggal disebelah, sama belum mendapatkan bantuan. Adik saya juga sama seperti saya masih tinggal ditenda," tuturnya.
Sementara itu Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, informasi yang diterimanya, anggaran bantuan stimulan tahap keempat saat ini sudah berada di Kementerian Keuangan yang merupakan pengajuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Dari hasil verifikasi dan validasi data, kata dia, jumlah penerima bantuan stimulan tahap keempat sekitar 36 ribu lebih kepala keluarga. Nilai bantuannya mencapai lebih kurang sebesar Rp800 miliar.
Herman berharap dalam waktu dekat anggarannya bisa segera ditransfer dari Kementerian Keuangan ke Pemkab Cianjur.
"Insya Allah, semoga saja dalam dua minggu ini bisa selesai dan segera ditransfer ke Kabupaten Cianjur. Doakan saja. Intinya saya dengan masyarakat, ingin cepat terealisasi," pungkas Herman.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait