CIANJUR, iNewsCianjur.id - Warga korban bencana alam pergeseran tanah di Desa Cibanteng, Kecamatan Sukaresmi butuh bantuan dari pemerintah. Mereka mengaku sampai saat ini belum ada bantuan perbaikan bangunan dari pemerintah.
"Mereka baru menerima bantuan beras 10 kg dari Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur dan tenda dari Dinsos Kabupaten Cianjur," ujar Kepala Desa (Kades) Cibanteng, Kecamatan Sukaresmi Muryani, Selasa (26/3/2024)
Muryani menjelaskan setelah Gempabumi Cianjur 2021 akhir, dalam kurun waktu dua tahun tepatnya dibulan Maret 2023 di Kampung Kabandungan dan Kampung Sirnagalih diguncang pergerakan tanah.
Selanjutnya terjadi bencana pergeseran tanah pada bulan Agustus 2023 yang mengakibatkan puluhan bangunan rumah rusak parah, sehingga 44 Kepala Keluarga (KK) mengungsi mendirikan tenda di lahan milik warga.
Enam bulan kemudian tepatnya pada bulan Februari 2024 intensitas hujan cukup tinggi mempengaruhi pergerakan hingga pergeseran tanah terjadi di Kampung Cibereum mengakibatkan
bangunan rumah 4 kepala keluarga (KK) mengalami tembok rumah tetak-retak.
Menurut Muryani laporan dan pengajuan bantuan sudah dilayangkan kepada Pemda Kabupaten Cianjur melalui Distarkim dan BPBD. Namun katanya menunggu tahap empat.
Kades Cibanteng berharap Pemerintah segera merealisasi bantuan untuk para korban bencana pergeseran tanah. Sementara upaya yang dilakukan belakangan ini pihak desa telah menyodorkan profosal bantuan kepada Badan Amil Zakat Nasional melalui UPZ Baz Sukaresmi.
Muryani menambahkan saat ini warga korban bencana pergerakan tanah masih ada yang bertahan tidur di tenda, ada pula yang mengungsi di sanak keluarganya, ada pula yang mengontrak rumah di luar wilayah Desa Cibanteng.
"Selain itu ada juga yang mengalami kondisi trauma hingga meninggal dunia," pungkasnya
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait