CIANJUR, iNews.id - Kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi pegawai di Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur membuat kinerja bagian pemeliharaan ini terkendala.
Hal tersebut diakui Kepala IPARS RSUD Sayang, Yanto Hermanto, saat ditemui langsung di sela aktivitas kerja kepada iNews Cianjur, Minggu (5/6/2022).
Yanto sebut, pegawai di bagian pemeliharaan yang dipimpinnya totalnya 18 orang sudah termasuk dirinya, 2 orang staf administrasi dan sisanya adalah teknisi lapangan.
"Total SDM kita ada 18 sudah termasuk saya. Itu kemudian dibagi menjadi 5 Divisi, yaitu Divisi Lif, Divisi Air, Divisi Bangunan, Divisi Listrik dan Divisi AC," terangnya.
Yanto memaparkan, ini menyebabkan kurang maksimalnya kekuatan IPSRS dalam melaksanakan tugas pemeliharaan sarana-prasarana rumah sakit. Dan, untuk diketahui IPSRS adalah sebuah unit kerja bagian dari instansi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang.
"Unit ini bertugas dalam pemeliharaan sarana-prasarana yang disebut sebagai IPSRS," jelas dia.
RSUD Sayang Cianjur, sambung Yanto, yang terletak di wilayah Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur ini merupakan rumah sakit pusat di Kabupaten Cianjur. Sudah sewajarnyalah jika pelayanannya pun lebih maksimal dari Rumah Sakit lainnya yang ada di Cianjur.
"Demi pelayanan harusnya pihak RSUD Sayang bisa meminimalisir bila ada kendala bisa menghambat kinerja," harapnya.
Masih ujarnya, kendalanya datang ketika pekerjaannya berbarengan, misalnya 1 jenis pekerjaan datang ditempat lain yang berbeda. Tentu mengerjakannya harus cepat, tapi karena SDM, sedang ada pekerjaan di ruangan lain, ya jadi terhambat. Meskipun begitu sudah antisipasi, caranya semua SDM yang ada harus serbabisa, misalnya yang di divisi listrik harus bisa mengerjakan AC dan sebagainya.
"Nah, agar bisa diperbantukan ke Divisi lain bila ada pekerjaan yang bentrok," tutup Kepala IPSRS RSUD Sayang, Yanto Hermanto.
Editor : Nursidik