Pemkab Cianjur Intensif Tekan Angka Stunting Lewat Intervensi Terpadu

Dani Jatnika
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, dr I Made Setiawan. Foto: ist.

CIANJUR, iNewsCianjur.id - Pemerintah Kabupaten Cianjur melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memperkuat berbagai program intervensi untuk menurunkan prevalensi stunting, terutama pada fase penting 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).

Kepala Dinkes Cianjur, I Made Setiawan, menyampaikan bahwa pemenuhan gizi sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun menjadi fokus utama dalam pencegahan stunting. Periode tersebut merupakan masa pertumbuhan otak dan tubuh yang paling pesat, sehingga kekurangan gizi dapat berakibat permanen.

“Stunting umumnya terjadi ketika bayi tidak memperoleh asupan gizi yang cukup dalam waktu panjang. Golden age harus benar-benar diperhatikan karena dampak kekurangan gizi di fase itu sulit diperbaiki,” ujarnya, Selasa (25/11/2025).

I Made menjelaskan, stunting ditandai dengan pertumbuhan fisik yang tidak sesuai standar usia akibat malnutrisi kronis. Meski begitu, tidak semua anak bertubuh pendek bisa langsung dikategorikan stunting. Pemeriksaan faktor penyebab dan durasi kekurangan gizi menjadi acuan penetapan status.

Ia menegaskan bahwa persoalan stunting bukan sekadar soal tinggi badan, melainkan berkaitan langsung dengan kualitas sumber daya manusia. Anak yang mengalami stunting berisiko memiliki kemampuan belajar lebih rendah dan tingkat produktivitas yang menurun ketika dewasa.

Editor : Ayi Sopiandi

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network