Surahman menambahkan, kondisi warga semakin memprihatinkan karena minimnya bantuan dalam beberapa bulan terakhir. Banyak yang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, termasuk layanan kesehatan.
“Hampir satu tahun sejak bencana, janji relokasi dari pemerintah daerah belum juga ada kepastian. Warga berharap segera ada langkah nyata sebelum kondisi mereka makin memburuk,” tegasnya.
Sebagai informasi, pergerakan tanah di Kampung Babakan Inpres pada 2024 lalu menyebabkan kerusakan berat pada puluhan rumah. Warga terdampak sebagian kini menumpang di rumah kerabat, sementara sisanya menunggu kejelasan di hunian darurat. Proses relokasi yang dijanjikan pemerintah masih jalan di tempat tanpa kepastian kapan akan dilaksanakan.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait