CIANJUR, iNewsCianjur.id – Puluhan Kepala Keluarga (KK) di Kampung Babakan Inpres, Desa Sinarlaut, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur, masih hidup dalam ketidakpastian setelah lebih dari satu tahun pergerakan tanah melanda wilayah mereka pada pertengahan 2024 lalu.
Bencana tersebut menyebabkan puluhan rumah rusak parah, mulai dari retak hingga roboh total. Meski pemerintah daerah telah menjanjikan relokasi, hingga kini realisasi bantuan pemindahan ke lokasi yang lebih aman tak kunjung terlaksana.
Kepala Desa Sinarlaut, Surahman, mengatakan sekitar 50 KK terdampak langsung oleh pergerakan tanah karena wilayah tersebut telah ditetapkan sebagai zona merah. Sebagian warga masih bertahan di hunian sementara, bahkan ada yang terpaksa kembali ke rumah mereka yang sudah tidak layak huni.
“Sampai sekarang warga masih tinggal di hunian sementara dan ada yang pulang ke rumahnya. Kami sudah beberapa kali melakukan pendataan dan mengajukan permohonan bantuan ke instansi terkait. Namun, belum ada realisasi bantuan relokasi ataupun kejelasan waktunya,” ujarnya, Rabu (17/9/2025).
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait