DP3AP2KB bergerak dengan menyasar Keluarga Berisiko Stunting (KRS) melalui edukasi, intervensi gizi, hingga perbaikan pola asuh. Sementara, penanganan medis bagi anak yang sudah terindikasi stunting ditangani langsung oleh Dinas Kesehatan (Dinkes).
“Fokus kami adalah melakukan pencegahan sedini mungkin di keluarga. Kalau anak sudah terindikasi, penanganannya ada di Dinkes,” jelas Amad.
Pemerintah Kabupaten Cianjur menargetkan angka stunting bisa terus ditekan sesuai arahan pemerintah pusat. Selain faktor gizi, persoalan stunting juga erat kaitannya dengan akses layanan kesehatan, pola asuh, sanitasi lingkungan, dan ketersediaan pangan bergizi.
Ke depan, kolaborasi antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, perangkat desa, dan masyarakat diharapkan mampu mempercepat penurunan stunting sehingga anak-anak Cianjur bisa tumbuh sehat dan berdaya saing.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait