Dirut RSUD Sayang Cianjur Bentuk Komite untuk Percepatan Akreditasi Standar Internasional

Yudi Dharmawan
Direktur RSUD Sayang Cianjur, dr Irvan N Fauzy, Foto : iNewsCianjur.id/ist

CIANJUR, iNewsCianjur.id - Direktur RSUD Sayang Cianjur, dr. Irvan Nur Fauzy membeberkan tahapan-tahapan yang sudah dilakukan untuk percepatan kantongi akreditasi.

Irvan mengaku sudah membentuk komite akreditasi rumah sakit berstandar internasional, serta menggelar sarasehan yang dihelat untuk mendengarkan pendapat para ahli dan menggalang dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi pada 29 November 2023 lalu.

"Kita juga sudah ada pengampu dari rumah sakit berstandar internasional seperti Dharmais, Harapan Kita dan RS Otak Nasional. Gong-nya, pada saat kita akan membangunan rawat inap berstandar internasional," katanya.

Soal tahapan legitimasi, Irvan menyebutkan mengacu kepada Joint Commission Internasional (JCI) yang merupakan akredtasi internasional independent yang berpusat di Amerika Serikat. JCI merupakan suatu lembaga independen Luar Negeri yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan sebagai pelaksana Akreditasi Internasional. 

"Jadi, ada satu-satunya warga Indonesia yang menjadi surveyor JCI yang menyatakan siap melakukan pendampingan," ujarnya.

Selain tahapan, Irvan juga membeberkan target yang akan dilakukan pihaknya pada tahun depan, salah satunya memulai pembangunan gedung sebagai sarana menuju rumah sakit berstandar internasional.

"Anggaran untuk bangunan dan alat kesehatannya mencapai Rp80 M hingga Rp100 M. Sumber anggarannya ada dari APBN, APBD serta akan menggunakan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU)," terangnya.

Target tahun depan dari sisi pelayanan, sambung Irvan, setelah memilki pelayanan kesehatan yang baik untuk kanker, RSUD akan menambah pelayanan terbaik lainnya seperti menyiapkan cath lab (layanan kateterisasi jantung), CT Scan dari Kemenkes, serta menyiapkan Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL), yang merupakan tindakan non-invasif yang bertujuan untuk memecahkan batu pada saluran kemih dengan menggunakan gelombang kejut dari luar tubuh pada lokasi batu.

"Tak hanya itu, kami juga menyiapkan Hemodialisis yang merupakan perawatan untuk menyaring limbah dan air dari darah, atau pelayanan kesehatan untuk membantu mengontrol tekanan darah dan menyeimbangkan mineral penting, serta menyiapkan KIA (kesehatan ibu dan anak) dengan menyediakan pediatric intensive care unit (PICU)," bebernya.

Selain itu, Irvan juga menyebutkan sudah mulai menerapkan pembiasaan baru bagi semua crew RSUD Sayang Cianjur, yang diwajibkan berbahasa Inggris pada setiap Selasa.

"Kita juga melakukan sister hospital dengan rumah sakit luar negeri, yakni kerja sama dengan rumah sakit luar negeri dengan tujuan utama transfer knowledge/skill baik manajerial maupun teknis, serta adanya pendidikan fellowship dokter spesialis jantung dan anak menjadi sub spesialisasi," pungkasnya.

Editor : Ayi Sopiandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network