Keberhasilan tersebut menurut Herman, berkat kerja sama semua pihak, dari eksekutif, legislatif, bidan desa, puskesmas, warga, serta posyandu ikut berjuang untuk terlibat langsung menurunkan dan menekan angka stunting.
"Semua OPD harus saling terhubung bisa membantu menyelesaikan permasalahan stunting, penurunan angka stunting di Cianjur dilakukan bersama lintas sektoral dengan pengerjaan dari hulu sampai hilir, sehingga tidak ada yang hanya sekadar mendapat laporan," katanya.
Herman menegaskan, untuk mempertahankan agar angka stunting di Cianjur tidak kembali meningkat, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, melalui bidan desa dan kader posyandu, melakukan pendataan jumlah ibu hamil periode satu sampai sembilan bulan.
"Termasuk memastikan status ekonomi keluarga, gizi dan penyakit yang diderita ibu hamil, sehingga ketika memiliki riwayat anemia atau kekurangan darah atau penyakit lainnya dapat langsung dilakukan pengobatan, sehingga mereka tidak melahirkan anak stunting," pungkas Herman.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait