Hal itu tak dapat dipungkiri, karena sekarang ini banyak anak-anak muda yang isi tongkrongannya adalah saling tanya aib.
Imam Al-Mardawi dalam Mandzhumah Al-Adab As-Syar'iyyah mengatakan: ويحرُمُ تجسيسٌ على متستِّرٍ # بفسقٍ وماضي الفسقِ إن لم يجددِّ
Imam Safarini yang mensyarah bait tersebut menulis: "Haram mencari-cari tau perbuatan fasiq seseorang di masa lalunya, misalnya seseorang telah minum khomar di masa lalu kemudian kamu mencari-cari tahu tentang itu, karena sesungguhnya itu adalah termasuk mengumbar kemungkaran."
Orang yang sudah Allah SWT tutupi dosanya jangan lagi kita bantu untuk membukanya. Dan termasuk tajassus yang haram adalah ketika melihat history postingan-postingan di media sosial dengan niat ingin tahu aib dan keburukan orang tersebut.
Rasulullah SAW dalam suatu hadits sahih pernah bersabda: "Barangsiapa mencari-cari kesalahan saudaranya, maka Allah akan menampakan kejelekannya."
Maka dari itu, yuk berkaca diri untuk meninggalkan perbuatan mengumbar aib dan mencari-cari kesalahan orang lain. Karena Allah SWT selalu menutup aib orang-orang yang tidak mau tahu aib orang lain.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com dengan judul "Larangan Membuka Aib dan Mencari-cari Kesalahan Orang Lain"
Editor : Hikmatul Uyun