CIANJUR, iNewsCianjur.id – Persoalan pupuk bersubsidi di Kabupaten Cianjur mulai menemukan titik terang. Meski pasokan tersedia, penyerapan pupuk oleh petani tercatat masih rendah.
Data resmi mencatat baru 56 persen dari total kuota yang terserap, sementara 44 persen lainnya belum dimanfaatkan.
Bupati Cianjur, Mohammad Wahyu Ferdian, menjelaskan bahwa hambatan utama bukan pada ketersediaan pupuk, melainkan kurangnya sosialisasi dan distribusi yang belum tepat sasaran.
“Setelah ditelusuri, penyebabnya memang pada sisi sosialisasi. Pemkab akan memperkuat komunikasi dengan kelompok tani agar pupuk bisa diserap sesuai kebutuhan,” kata Wahyu, belum lama ini.
Pemerintah daerah mendorong petani segera memanfaatkan kuota yang masih tersedia agar distribusi pupuk berjalan maksimal dan tidak menghambat produksi pangan.
Di tengah isu soal alih fungsi lahan sawah menjadi kawasan perumahan, Wahyu menegaskan bahwa Pemkab Cianjur tidak pernah mengeluarkan kebijakan tersebut. Sebaliknya, pemerintah justru menyiapkan program pembukaan lahan baru untuk memperluas area produktif.
“Lahan terlantar akan kita optimalkan kembali agar bisa produktif dan mendukung ketahanan pangan,” tegasnya.
Langkah ini diharapkan mampu menjaga keberlanjutan sektor pertanian sekaligus memastikan kebutuhan pupuk bersubsidi benar-benar terserap oleh petani yang berhak.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait
