Untuk sementara, proses belajar dilakukan secara bergiliran di ruang kelas yang masih layak dipakai. Sebagian siswa pun terpaksa diliburkan hingga air benar-benar surut.
“Kami sangat berharap ada perhatian lebih dari pemerintah agar persoalan ini segera ditangani. Setiap tahun kerugian semakin besar,” pungkasnya.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait
