Musim Hujan Tiba, Petani Sindangbarang Mulai Garap Padi Huma: Tradisi Leluhur yang Jadi Penopang Pan

Gusti Wilantara
Petani di Desa Sirnagalih tanam padi huma, pertahankan kearifan lokal Cianjur. Foto: iNewsCianjur.id/Gusti Wilantara.

Benih yang digunakan para petani adalah varietas lokal yang sudah terbukti tahan di lahan kering sekaligus mampu melawan hama. Meski tidak membutuhkan banyak air, perawatan padi huma tetap menantang karena harus menjaga lahan agar bebas dari gulma.

Zainal menuturkan, penanaman biasanya berlangsung mulai pertengahan September hingga awal Oktober. Selain hasil panen yang lebih pulen dan disukai banyak orang, padi huma juga punya nilai ekonomi bagi petani. 

“Ini bukan sekadar menanam padi, tapi menjaga warisan leluhur yang sudah turun-temurun,” tambahnya.

Untuk mempercepat proses tanam, para petani di Sirnagalih masih menjunjung tinggi budaya gotong royong lewat sistem ngarambet saling membantu tanpa upah. Sistem ini membuat pekerjaan lebih ringan sekaligus mempererat solidaritas antarpetani.

Tradisi menanam padi huma di lahan kering membuktikan bahwa kearifan lokal masih menjadi penopang pangan masyarakat pedesaan. Meski tanpa irigasi, pertanian tetap berjalan asalkan dilakukan dengan tepat dan penuh kebersamaan.

Editor : Ayi Sopiandi

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network