CIANJUR, iNewsCianjur.id – Kabupaten Cianjur kembali ditegaskan sebagai wilayah dengan tingkat kerawanan bencana tertinggi kedua di Jawa Barat.
Menghadapi kenyataan ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur memperkuat langkah strategis guna meminimalisasi korban jiwa dan kerusakan akibat bencana alam.
Kepala BPBD Cianjur, Asep Kusmanawijaya, mengungkapkan bahwa sebagian besar wilayah Cianjur, dari utara hingga selatan, berada dalam zona merah rawan bencana. Oleh karena itu, pihaknya fokus pada tiga aspek utama: optimalisasi sistem peringatan dini, peningkatan kecepatan respons saat bencana, dan perluasan edukasi kebencanaan hingga ke pelosok desa.
“Cianjur punya sejarah panjang menghadapi bencana. Tragedi gempa besar beberapa tahun lalu menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan masyarakat adalah fondasi utama dalam mitigasi,” kata Asep saat ditemui, Selasa (15/7/2025).
Dalam upaya preventif, BPBD kini gencar melakukan sosialisasi dan pelatihan kebencanaan ke berbagai wilayah rawan. Edukasi ini menyasar berbagai kelompok, termasuk siswa sekolah, tokoh masyarakat, hingga komunitas lokal. Program ini meliputi simulasi evakuasi, pengenalan zona aman, dan penggunaan alat peringatan dini.
“Edukasi sejak dini membuat masyarakat tahu apa yang harus dilakukan sebelum, saat, dan sesudah bencana. Ini menyelamatkan nyawa,” tambah Asep.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait