CIANJUR, iNewsCianjur.id – Petani sayuran di wilayah Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, tengah menghadapi penurunan harga komoditas yang cukup tajam dalam beberapa pekan terakhir.
Kondisi ini membuat para petani tertekan karena hasil panen tak sebanding dengan biaya produksi.
Nanang (35), seorang petani asal Kampung Gunungputri, Desa Sukatani, mengaku penurunan harga sayuran mulai dirasakan sejak satu bulan terakhir. Beberapa komoditas yang sebelumnya bernilai tinggi, kini anjlok hingga di bawah separuh harga.
"Daun bawang yang tadinya Rp9.000 per kilogram, sekarang cuma laku Rp5.000. Borkoli Rp11.000, Pakcoy dari Rp4.000, sekarang jadi Rp1.200. Sawi putih juga turun dari Rp5.000 jadi Rp1.800. Paling parah horenso, dari Rp20.000 sekarang cuma Rp3.000," ungkapnya, Minggu (29/6/2025).
Nanang menambahkan, sementara harga kol dan wortel relatif stabil, masing-masing berada di kisaran Rp3.000 dan Rp1.500 per kilogram. Namun stabilnya harga dua komoditas tersebut belum mampu menutup kerugian dari komoditas lainnya.
Hal senada disampaikan Cutis (45), salah satu tengkulak sayuran di Kampung Kayumanis, Desa Gunungputri. Ia membenarkan bahwa tren harga sayuran mengalami penurunan drastis selama hampir sebulan terakhir.
"Penurunan ini terjadi hampir merata, dan membuat para petani mengeluh karena hasil panen mereka tidak sebanding dengan ongkos tanam dan perawatan," kata Cutis.
Para petani berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah maupun instansi terkait agar ada upaya stabilisasi harga atau solusi alternatif untuk mengatasi kerugian yang mereka alami. Jika kondisi ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin para petani akan kesulitan untuk kembali menanam pada musim berikutnya.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait