Naiknya Haraga Beras Menjadi Pemicu Laju Inflasi di Kabupaten Cianjur

Dani Jatnika
Asisten Daerah (Ada) II Kabupaten Cianjur Budi Rahayu Thoyib, Foto : iNewsCianjur.id/ist

CIANJUR, iNewsCianjur.id - Laju inflasi yang terjadi di Kabupaten Cianjur selama bulan Oktober ternyata dari dampak naiknya harga beras. Namun laju inflasi dinikai masih bisa terkendali.

Hal itu dikatakan Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Cianjur, Budi Rahayu Thoyib, tingkat laju inflasi Kabupaten Cianjur sebetulnya masih menginduk ke Kota Sukabumi. 

Dari hasil evaluasi inflasi bulan sebelumnya, pada Oktober memang terjadi pergerakan. 

"Kalau kita ikut ke Sukabumi. Dari hasil evaluasi, yang menyebabkan inflasi di Kabupaten Cianjur itu ada tiga variabel. Tiga variabel itu terdiri dari kelompok makan minum. Salah satunya kenaikan harga beras," kata Budi yang juga Asisten Daerah II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Cianjur,  kepada awak media di Pendopo, Senin  (20/11/2023). 

"Termasuk di dalamnya sekarang itu masyarakat Kabupaten Cianjur mulai banyak beralih membeli makanan di luar dengan bermunculannya tempat-tempat kuliner baru. Ini ternyata jadi variabel laju inflasi di Kabupaten Cianjur," sebut Budi. 

Sedangkan variabel lainnya yaitu pergerakan harga daging ayam serta tingkat konsumsi rokok. Kabupaten Cianjur dikategorikan sebagai salah satu wilayah dengan tingkat konsumsi rokok yang cukup tinggi. 

"Data dari Badan Pusat Statistik, variabel-variabel ini ternyata bisa memicu inflasi juga," ucapnya. 

Dia menuturkan berbagai upaya dilakukan untuk mengendalikan tingkat laju inflasi. Upayanya seperti stabilitasi pasokan dan harga pangan. 

"Misalnya dengan kegiatan operasi pasar. Tapi operasi pasar kita lakukan tidak secara masif karena khawatir akan mengganggu aktivitas pedagang di pasar," ucapnya. 

Demikian juga dengan pengendalian harga daging ayam sedang diupayakan memangkas mata rantai distribusinya sehingga harga di pasaran bisa lebih ditekan.
 
"Mudah-mudahan dengan berbagai upaya yang kami lakukan bisa berdampak mengendalikan inflasi. Terutama juga harga beras yang sampai sekarang masih belum turun. Harganya kisaran Rp13 ribu-Rp14 ribu per kilogram," pungkas Budi.

Editor : Ayi Sopiandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network