CIANJUR, iNews.id- Saadah Bin Amas Jamhuri warga Kampung Salakawung, RT 1/1, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dikabarkan tak kunjung pulang hingga kini.
Informasi diterima, pahlawan devisa tersebut, harus rela meninggalkan 4 anak perempuan dan dua anak laki laki-laki ternyata bukan hanya tidak kunjung pulang, namun tidak ada kabar sama sekali.
Jejen Jaenudin (60) suami Saadah membenarkan, waktu berangkat tahun 2010 sekarang 2022. Artinya sudah 12 tahun berjalan istri saya gak pulang. Istrinya, berangkat ke Taief Arab Saudi sejak usia 37 tahun menggunakan jasa seponsor melalui salah satu PT.
"Bahwa istri tercintanya itu berangkat sejak tahun 2010 namun sampai saat ini tidak ada kabar," katanya, Jumat (3/6/2022).
Pernah ada komunikasi, lanjutnya, waktu itu istri bercerita, bahwa jika sudah satu bulan bekerja akan mengirim uang untuk kebutuhan anak-anak (keluarga), tapi disarankan untuk ditabungkan saja, untuk kebutuhan sehari-hari.
"Biar saya yang tanggung jawab kalau soal di rumah. Saat itu baru berangkat satu minggu," ujar Jejen.
Diketahui, sejak itulah Jejen dengan ke enam anaknya tidak pernah lagi mendapatkan kabar tentang keberadaan Saadah. Jejenpun pernah mendatangi PT, yang memberangkatkan istrinya tersebut. Namun alhasil, PT yang dimaksud sudah tutup dan ia mendapatkan informasi bahwa para pekerjanya pun sudah bukan orang orang lama.
"Pernah saya datangi tiga kantor intansi terkait didampingi relawan dari lembaga, dan katanya akan diurus," ucap Jejen.
Namun, ia menuturkan, sampai saat ini belum ada kabar baik, dan sudah menerima surat dari Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia (RI), isi surat dinyatakan bahwa istrinya sudah tidak bekerja dipengguna jasa dimaksud sejak tahun 2013.
"Isi surat juga disebutkan bahwa istri saya kabur dari majikannya," timpal Jejen.
Jejen berharap, istrinya dapat berkumpul lagi dengan keluarga. Karena keluarga tentunya merasa khawatir, apa penyebab istrinya kabur dari majikan tersebut.
Hal senada Jejen menambahkan, orang seponsor sampai saat ini belum berupaya membantu. Makanya kini masih berharap kepada instansi terkait, dapat membantu memulangkan istri.
"Karena kasihan anak-anak selalu menanyakan ibunya terus tiap hari," pungkasnya.
Editor : Nursidik