CIANJUR, iNewsCianjur.id - Sempat viral isu dugaan malapraktik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur, langsung ditanggapi orang nomor satu di Cianjur.
Sebagai orang nomer satu di Cianjur, yakni Bupati Cianjur H Herman Suherman menanggapi, bahwa isu malapraktik di RSUD Sayang Cianjur dinilainya tidak benar.
Menurut Herman, isu malapraktik datangnya dari salah satu calon legislatif (Caleg) atau lebih tepatnya politis.
"Itu mah politik, jadi awalnya disebarkan salah satu anggota organisasi, padahal tidak benar, karena pasien tersebut didampingi atau di advokasi oleh seorang Caleg," ujar Herman kepada awak media, Selasa (12/12/2023) kemarin.
Meskipun isu tersebut tengah ramai dalam perbincangan, menurut Herman pihaknya tidak akan melaporkan ke pihak Kepolisian atas penceraman nama baik.
"Saya memaafkanya dengan ikhlas, dan ini harus jadi pelajaran bagi warga Cianjur, jangan sampai membuat isu tidak baik," katanya.
Sementara itu Direktur Utama RSUD Cianjur Irvan N Fauzy mengatakan, pihaknya telah membebaskan seluruh biaya persalinan dan perawatan bagi pasien tersebut.
"Kita sudah bebaskan seluruh biaya penanganannya, gratis. Terkait dugaan adanya malapraktik, kita masih akan memintai klarifikasi dari para tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanganan pasien ini," tuturnya.
Dikatakan Irvan, terkait adanya dugaan malapraktik atau dugaan kain kasa yang tertinggal didalam perut pasien, benda tersebut merupakan benda untuk menyerap nanah.
"Saya gak bisa sebutin lebih jelas yah, jadi benda itu dipasang pada keadaan luka basah untuk mengeringkan terhadap luka. Bendanya semacam spon," ucapnya.
Selain itu Irvan membenarkan, adanya luka bekas operasi terhadap pasien tersebut terbuka, sehingga pasien tersebut dilakukan perawatan ulang.
"Dalam penanganan pasien pasca operasi caesar, itu tergantung kondisi pasien, dan dirawat selama tiga hingga empat hari, kalau kondisinya sehat langsung sembuh," pungkasnya.
Editor : Ayi Sopiandi