Aksi ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat, tokoh desa, hingga aparat keamanan yang ikut mendukung dan mengamankan kegiatan. Banyak warga menilai, Rosadi telah menyuarakan semangat patriotisme yang kini mulai pudar di kalangan generasi muda.
Bagi Rosadi, bendera merah putih bukan sekadar kain, melainkan pengingat akan perjuangan dan pengorbanan para pahlawan.
“Semoga tahun depan saya bisa tambah panjang lagi. Mudah-mudahan ada yang bantu juga. Ini bukan buat pamer, tapi untuk mengingatkan bahwa kita ini merdeka karena perjuangan, bukan pemberian,” ucapnya haru.
Rosadi telah membuktikan bahwa nasionalisme tak selalu datang dari mimbar megah atau layar televisi. Kadang, ia menjelma lewat tangan kasar seorang kuli bangunan yang menjahit merah putih dengan penuh cinta.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait