“Sudah lima tahun rencana ini digulirkan, komitmen pun sudah pernah dibuat. Tapi lagi-lagi tidak ada hasil. Nelayan hanya diberi harapan kosong,” tegasnya.
Kondisi tersebut diperparah dengan insiden tenggelamnya 56 perahu nelayan akibat gelombang tinggi dan cuaca buruk beberapa waktu lalu. Para nelayan terpaksa menambatkan kapal di tengah laut karena kapasitas kolam labuh tidak memadai. Akibatnya, kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.
“Kami hanya minta satu: dengarkan jeritan kami. Kolam labuh ini sangat penting demi kelangsungan hidup nelayan Jayanti,” pungkasnya.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait