CIANJUR, iNewsCianjur.id - Di tengah hiruk pikuk kehidupan, kisah pilu Muhamad Arka, bayi berusia enam bulan, kembali menyoroti isu gizi buruk yang masih menghantui.
Terbaring lemas dengan bobot tubuh hanya 3,5 kilogram, Arka adalah buah hati pasangan Edah (32) dan Pendi (35) yang berjuang keras di Kampung Lebakmuncang RT 4/RW10, Desa Batulawang, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur.
Sejak usia dua bulan, penderitaan Arka dimulai. Edah, sang ibu, tak kuasa menahan tangis saat menceritakan bagaimana putranya didiagnosis gizi buruk oleh Puskesmas Cipanas dan dirujuk ke RS Cimacan.
"Dari umur 2 bulan sampai sekarang jadi 4 bulan sakitnya," ujarnya lirih pada awak media, Selasa (3/6/2025) kemarin.
Gejala awal yang muncul adalah penurunan berat badan drastis dan kelainan pernapasan, yang membuat Arka harus dibantu dengan selang untuk minum susu. Kini, harapan Edah dan Pendi hanya tertumpu pada uluran tangan para donatur, dermawan, atau bahkan pemerintah.
Mereka sangat membutuhkan bantuan berupa susu, makanan bergizi, atau dukungan materi untuk biaya pengobatan Arka.
Ironisnya, keluarga ini sempat merasakan sedikit lega saat menerima bantuan susu dari Puskesmas. Namun, kendala lain muncul BPJS yang tadinya prabayar kini menunggak tiga bulan, memaksa mereka banting setir untuk berobat secara umum.
Dengan penghasilan Pendi yang hanya serabutan dan Edah yang fokus merawat Arka, beban ekonomi keluarga ini terasa semakin berat.
Sementara itu Kepala Puskesmas Kecamatan Cipanas, dr Dewi Ratih Kusmiati SP. M. Kes,. membenarkan kondisi balita jenis kelamin laki-laki M Arka dengan usia 6 bulan mengalami gizi buruk. Namun berdasarkan faktor penyebab yakni gangguan pada pencernaan.
"Sebenarnya kondisi anak yang dimaksud memang sudah ditangani oleh bidan desa sejak awal bulan Februari dan dibawa ke Puskesmas karena diketahui mengalami gizi buruk," kata dr Dewi Ratih, saat dihubungi melalui sambungan telpon, Rabu (4/6/2025).
Dewi mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap si anak tersebut mengalami gangguan pada pencernaannya, sehingga menyulitkan untuk menkonsumsi makanan seperti susu atau makanan tambahan penunjang lainnya.
"Jadi memang ada kendala kesulitan untuk mengkonsumsi dibagian pencernaannya. Sehingga sulit masuk asupan gizi kedalam tubuh si anak tersebut," ungkapnya.
Dewi mengatakan, saat ini si anak sudah kemvali dirawat di RSUD Cimacan. Selain itu dadi Dinas Kesehatan juga membantu biaya pengobatannya dengan cara mendaftarkan ulang kepesertaan BPJS Kesehatan agar dihandel langsung oleh Pemkab Cianjur.
"Sebelumnya orangtuanya menggunakan umum atau berbayar. Tapi, sekarang alhamdulillah sudah di take over pembiyaannya oleh Pemkab Cianjur melalui BPJS Kesehatan," jelasnya.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait