Sungai yang meluap menjadi penghalang utama, memutus akses dan menghambat mobilitas warga untuk membawa hasil bumi maupun kebutuhan lainnya.
Pembangunan jembatan gantung ini menjadi solusi permanen yang sangat dinantikan. Deden Selamet menjelaskan, jembatan dengan bentang sepanjang 42 meter ini dibangun menggunakan anggaran Dana Desa tahap pertama senilai Rp 350 juta.
Proyek penting ini tidak hanya mengandalkan dana, tetapi juga semangat gotong royong luar biasa dari warga masyarakat kedua kampung. Kerja sama inilah yang mempercepat proses pembangunan dan mengukuhkan rasa kepemilikan terhadap fasilitas publik yang vital ini.
Dengan adanya jembatan baru ini, warga kini tidak lagi dihantui rasa cemas saat harus menyeberang sungai. Akses menjadi lebih mudah dan aman, terutama bagi para petani yang ingin membawa hasil buminya ke pasar atau keluar desa. Peningkatan konektivitas ini diharapkan tidak hanya mempermudah pergerakan orang, tetapi juga menggerakkan roda perekonomian lokal.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait