“Soal pokok polemik diskursus ini adalah pengelolaan perusahaan negara alias BUMN. Kalau mau demokratis dan tidak kapitalistik, pengelolaannya yah harus diserahkan kepada Koperasi. Dan, ide ini realistis karena dipraktekkan di negara lain,” pungkas Megel.
Sebelumnya, Erick Thohir sinis menanggapi wacana pengkoperasian BUMN. Erick menyebut upaya mengkoperasikan BUMN hanya akan merugikan masyarakat Indonesia.
“Sangat ironis dan tidak masuk akal mengubah BUMN menjadi koperasi karena akan membuat banyak pengangguran dan menyakiti perjuangan insan BUMN yang telah bekerja keras menjadi agen perubahan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ucap Erick.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait