CIANJUR, iNewsCianjur.id - Evaluasi Program Kemitraan Strategis BPN Bapenas di Cidaun, Cianjur Selatan menunjukkan hasil gemilang.
Dalam kurun waktu 2019-2023, pendapatan petani di wilayah tersebut meningkat hingga 39%.
Hal ini disampaikan Bagas Awang Sadewo, Founder & CEO mitra Direktorat Pengembangan UMKM dan Koperasi Kementerian BPN Bapenas RI, di sela-sela persiapan koordinasi program kemitraan strategis tahap dua di UPTD PLUT KUMKM Pacet, Cianjur.
"Program ini menghubungkan usaha mikro kecil dengan usaha menengah besar untuk meningkatkan pendapatan petani dan nelayan," jelas Bagas, Rabu (7/2/2024).
Pada tahap kedua program ini, yang berlangsung pada periode 2024-2028, fokusnya masih di Kecamatan Cidaun, namun cakupan komoditasnya diperluas.
"Sebelumnya kita fokus pada holtikultura jenis buah melon, sekarang kita akan dampingi peternak, nelayan, sektor pariwisata, dan pengolahan hasil panen. Jumlah pendamping pun akan bertambah menjadi dua orang per kelompok," papar Bagas.
Lebih lanjut, Bagas mengungkapkan bahwa program ini juga mengajarkan petani tentang investasi. Tujuannya, agar mereka memiliki cadangan dana saat terjadi kelangkaan pupuk, seperti yang terjadi baru-baru ini.
"Dengan investasi, petani bisa membeli pupuk non-subsidi ketika pupuk subsidi langka. Kami juga ajarkan mereka cara membuat pupuk sendiri dengan campuran pupuk organik dan non-subsidi. Meskipun biayanya sedikit lebih mahal, hasil panen tidak akan rugi dibandingkan tidak dipupuk sama sekali," terang Bagas.
Program Kemitraan Strategis BPN Bapenas di Cidaun ini diharapkan dapat menjadi proyek percontohan, baik di Cianjur maupun daerah lain, untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait