CIANJUR iNewsCianjur.id - Seluruh santri yang ada di pondok pesantren Kabupaten Cianjur akan mendapatkan pelajaran tambahan bertani. Hal itu sesuai dengan kesepakatan pemerintah daerah untuk menjaga ketahanan pangan di Jawa Barat.
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, mengatakan Kabupaten Cianjur sebagai salah satu lumbung padi di Jabar dapat membantu kabupaten atau kota lain dalam menjaga ketahanan beras yang juga mendapat dukungan dari Bank Indonesia Cabang Jabar melalui "Cianjur Project".
"Dengan implementasi program Cianjur Project diwujudkan dalam membentuk Ekosistem Ketahanan Pangan Terintegrasi (PANGSI) dengan melibatkan peran strategis pondok pesantren yang tersebar di setiap kecamatan di Cianjur sebagai unit usaha syariah yang potensial," ujarnya.
Herman menambahkan, produksi beras di Kabupaten Cianjur mengalami surplus. Produksi beras Kabupaten Cianjur mencapai 860 ribu ton lebih melebihi dari kebutuhan konsumsi rata-rata masyarakat.
"Alhamdulillah, kalau untuk beras Cianjur surplus. Kita menghasilkan hampir 860 ribu ton lebih, sehingga bisa membantu kota dan kabupaten lain di Jawa Barat," tambah Herman
Sehingga sejumlah program berbagi pengetahuan terutama pertanian akan dikembangkan melalui pondok pesantren yang jumlahnya lebih dari 1.000 ponpes.
Setiap pondok pesantren akan memberikan pelajaran bertani pada santrinya, sehingga ketika pulang ke kampung halamannya masing-masing mereka dapat mengembangkan keahlian bertani seiring dukungan lahan pertanian yang masih tersedia cukup luas.
"Kalau petani semakin banyak ditunjang dengan lahan yang luas, tentunya akan menghasilkan panen yang lebih banyak, sehingga target Cianjur sebagai lumbung padi di Jabar dapat mensuplai beras lebih banyak ke kabupaten dan kota di Jabar bahkan Indonesia," pungkasnya.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait