Disdikpora Cianjur Berharap Kegiatan Belajar Mengajar Pasca Gempa Berjalan Normal

Dani Jatnika
Kepala Bidang (Kabid) SD Disdikpora Cianjur, Arifin Foto Dani Jatnika, iNewsCianjur.id

CIANJUR, iNewsCianjur.id - Satu tahun gempa bumi Cianjur yang memporak porandakan infrastruktur salah satunya adalah bangunan sekolah. Sedikitnya ada 125 bangunan sekolah dasar yang rusak.

Pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR kini sudah rampung menyelasaikan pembamgunan bangunan sekolah tersebut. Sedangkan sisanya akan dibangun Pemerintah Kabupaten Cianjur dari dana bantuan lain.

Menurut Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur Arifin,  mengatakan bahwa dari seratus lebih bangunan sekolah yang rusak, sebagian besar sudah kembali digunakan untuk proses belajar mengajar secara normal, hanya beberapa SD yang belum mendapat bantuan.

"Setelah satu tahun pasca bangunan sekolah dasar yang rusak hampir semuanya sudah selesai dibangun. Sedangkan sekolah yang belum mendapat bantuan perbaikan tidak lebih dari 5 bangunan SD dan sekolah yang tidak masuk dalam daftar kementerian, akan dibangun dari APBD dan Dana Alokasi Khusus (DAK) atau Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2024," kata Arifin kepada awak media di kantornya, Selasa (28/11/2023).

Hingga saat ini jumlah bangunan sekolah yang rusak berat terdampak gempa dan sudah diperbaiki pihak kementerian sebanyak 125 sekolah tersebar di Kecamatan Cugenang, Cianjur, dan Warungkondang, sedangkan sekolah rusak sedang dan ringan diperbaiki dengan program lain seperti dari CSR, DAK, dan lainnya.

"Bangunan SD yang belum mendapat bantuan perbaikan tidak lebih dari 5 SD tersebar di Kecamatan Pacet dan Warungkondang dengan kondisi rusak berat dan sedang, akan dibangun kembali menggunakan APBD dan DAK Cianjur tahun depan," katanya.

Arifin menyebutkan, terkait SDN Cugenang yang masih menjalani proses belajar mengajar di dalam tenda karena bangunan sekolah yang rusak berat belum mendapat bantuan, karena sekolah tersebut terletak di area zona merah sehingga tidak bisa dibangun kembali ditempat tersebut.

"Karena terletak di zona merah sehingga harus direlokasi dan kini sudah ada yang mau menghibahkan lahannya jadi tinggal menunggu pembangunannya," kata Arifin.

Arifin memastikan setelah dokumen tanah lengkap, pembangunan akan dilakukan Kementerian PUPR, bahkan informasi terbaru pihak kementerian sudah melakukan survei dan verifikasi ke SDN Cugenang guna memulai pembangunan.

"Mungkin awal tahun depan sekolah tersebut sudah bisa dibangun," pungkas Arifin.

Editor : Ayi Sopiandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network