CIANJUR, iNewsCianjur.id - Kondisi ruang kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Purnakarya sangat menghawatirkan dan sekaligus membahayakan siswa.
Berdasarkan pantauan, hampir seluruh ruang kelas tampak mengalami kerusakan serius dengan rata-rata dibagian atap juga plafon. Selain itu bangunan sekolah tersebut dibangun pada tahun 1983.
Tidak hanya di ruangan kelas, sekolah yang dulunya adalah SD Inpres dan terakhir direnovasi pada tahun 2011 itu, di bagian samping bangunan sekolah atap plafon serta genteng juga terlihat sudah hancur.
Kepala SD Negeri Purnakarya, Ahmad Mubarok mengatakan, pihak sekolah sudah mengajukan permohonan bantuan untuk renovasi sekolah di tahun 2022.
"Kami sudah ajukan lewat dapodik untuk perbaikan sekolah namun belum ada realisasinya," ungkap Ahmad kepada iNewsCianjur.id saat ditemui di sekolah.
Ahmad menambahkan, pihak sekolah telah berupaya secara mandiri untuk memperbaiki bagian bangunan lainnya
"Kami sudah berupaya perbaiki sejumlah pintu ruang kelas, yang dulunya sudah rusak dan menggantung, serta pintu WC siswa, sehingga WC dapat difungsikan kembali," katanya.
Terkait bahaya plafon gypsum yang dapat secara tiba-tiba jatuh menimpa siswa saat belajar di ruang kelas, Ahmad mengatakan, pihak sekolah menyiasatinya.
"Kami atur siswa ditempatkan duduknya di bawah plafon yang masih terlihat kokoh," ujarnya.
Hal itu dilakukannya, demi tetap terlaksananya kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Untuk diketahui, SD Negeri Purnakarya berdiri di atas tanah seluas 1500 meter persegi, milik Pemerintah Desa Sukamaju, memiliki siswa sebanyak 109 orang dengan 6 orang tenaga pengajar dan 1 operator sekolah, 2 orang tercatat sebagai ASN, (termasuk Kepala Sekolah)1 P3A, dan lainnya adalah honorer.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait