CIANJUR, iNewsCianjur.id - Menjadi petani kol di musim kemarau ternyata kurang beruntung seperti jenis sayuran lainnya, baik itu sawi putih, wamgsih, dan bawang daun.
Harga kol di petani saat ini terbilang sangatlah murah, yakni kisaran Rp1500 kulitas rendah hingga Rp2500 per kilogram kualitas bagus.
Disaat musim kemarau, kualitas sayuran kol ternyata tidak sedikit biaya si petani yang dikeluarkan. Mulai dari upah pekerja, bibit, pupuk, hingga berbagai merek obat-obatan (pestisida), agar bisa terhindar dari serangan hama.
Rokayah (42) salah satu petani kol asal Desa Sukatani Kecamatan Pacet, mengatakan, tidak banyak luas lahan kebun yang dia garaf yang ditanami sayuran jenis kol.
"Kurang lebih saya menabur benih bibit kol 1.500 butir, dari mulai ipukan (bibit) hingga ke masa panen sudah menghabiskan modal Rp2,3 juta," katanya, Minggu (22/10/2023).
Menurutnya, dari total biaya dari awal hingga sekarang ini dan jika diperkirakan dengan harga jual saat ini tentunya sangat pesimis. Terlebih kondisi tanaman kol banyak yang rusak oleh hama, dan pertumbuhannya pun lambat karena minimnya air faktor musim kemarau panjang.
"Yang saya tahu, banyak sekali hama untuk tanaman kol dimusim kemarau ini, mulai dari hama wereng, ulat, dan jenis kupu-kupu putih kecil seolah menjadi tempat berkembang biak disela-sela buah kol," kata Rokayah.
Berbagai obat-obatan (pestisida), untuk menangani dari serangan hama pada tanaman sayuran kol tersebut.
"Apalah daya, obat hama terus di semprot, tapi ternyata keampuhan obatnya tidak bisa mengalahkan keangkuhan ribuan hama yang menyerang tanaman kol yang saya tanam," ujarnya.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait