CIANJUR, iNewsCianjur.id - Kisah pilu Asep penyandang disabilitas (tunanetra) sejak lahir, hidup sebatang kara di Kampung Kampung Salem, Desa Girimulya Kecamatan Cibeber. Kini, pemuda 22 tahun itu butuh perhatian pemerintah.
Asep, kesehariannya lebih banyak tinggal di gubuknya dengan tanpa ditemani sanak saudara, bahkan orangtuanya sekalipun.
Posisi rumah Asep, tidak jauh dengan pinggiran hutan, namun tidak membuat dirinya gentar meski dalam keadaan tidak bisa melihat.
Dalam kesehariannya, Asep mengisi waktu dengan memotong rumput untuk hewan ternak dan itupun jika ada yang meminta pertolongannya.
Sesekali Asep juga sering dimintai tolong tetangga yang jarak rumahnya cukup jauh. Seperti panen sayuran juga memetik kelapa.
Miris, dan sedih dirasakan saat melihat kondisi Asep tinggal dirumah panggung sebatang kara, setelah ditinggal mati kakek dan neneknya.
Berdasarkan pengakuannya, kedua orangtua Asep tidak bersamanya sejak kecil. Kedunya bercerai dan Asep sendiri dititipkan kepada kakek dan neneknya.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait