CIANJUR, iNewsCianjur.id - Sebagian warga desa di Kecamatan Sindangbarang Cianjur, memanfaatkan air sumur tampian untuk keperluan mandi dan mencuci pakaian, akibat sumur yang ada di rumah mereka kering akibat musim kemarau.
"Musim kemarau membuat kita memanfaatkan air sumur tampian walau debit airnya kecil, " kata salah seorang warga Kp Kiaramenyan, Desa Sirnagalih Sindangbarang Cianjur, Ade (47), Senin (21/2023).
Dia mengatakan, air sumur tampian merupakan air resapan dari pohon yang ada disekitar batu, yang kemudian dibuatkan sebuah wadah untuk menampung debit air.
" Sumur kami ada. Tapi airnya sudah susut. Ketika ditarik dengan pompa atau ditimba, air keruh dan cepat kering," ujarnya.
Kondisi serupa diungkapkan salah seorang warga lainnya, Adul (39). Kata dia, sejak musim kemarau ini, dirinya memanfaatkan air sumur tampian sebagai kebutuhan hari - hari. Dikampung ini banyak sumur warga yang mengering atau airnya susut, tapi belum semuanya.
" Bagi warga yang air sumurnya masih bagus, ya tetap memanfaatkan air sumur untuk kebutuhan hari-hari, untuk masak, nyuci dan mandi, tapi bagi kami yang sumurnya kering, sumur tampian yang kami manfaatkan airnya," jelasnya.
Pemandangan di lapangan menunjukkan, sumur tampian, sebuah sumur yang dibuat dalam bentuk persegi panjang untuk menampung debit air. Dengan panjang 2 meter, sumur ini yang menjadi andalan warga sekitar ketika musim kemarau datang.
Warga mengharapkan, agar musim kemarau tidak terlalu lama, agar air sumur tidak surut dan airnya kembali banyak.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait