CIANJUR, iNewsCianjur.id - Sat Reskrim Polees Cianjur, tangani kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami santriwati disalah satu pondok pesantren di Kecamatan Takokak dan diduga dilakukan oleh guru ngaji di pondok pesantren.
Kasatreskrim Polres Cianjur Iptu Tono Listianto, mengatakan jika pihaknya sudah menerima berkas pelaporan dari keluarga korban.
"Sampai saat ini baru satu orang korban yang sudah melapor," kata Tono, Jumat (11/8/2023) kemarin.
Menurut Tono, saat ini polisi masih meminta keterangan dari korban yang merupakan santriwati serta orangtuanya. Langkah selanjutnya yakni melakukan visum.
“Visum sudah kami ajukan. Kita terus dalami pelaporan kasus ini," katanya.
Tono mengimbau seandainya ada korban lain bisa segera melapor ke Mapolres Cianjur atau ke polsek setempat.
Sebelumnya, kasus dugaan pelecehan seksual itu terungkap saat salah seorang korban berubah menjadi pemurung. Bahkan kabarnya beberapa kali sempat melakukan upaya percobaan bunuh diri.
Pihak keluarga yang curiga dengan perubahan perilaku anaknya mendesak korban menceritakan ikhwal penyebabnya. Korban sempat bungkam. Namun akhirnya korban pun buka suara.
Keluarganya bak disambar petir di siang bolong mendengar pengakuan anak mereka. Apalagi mendapati terduga pelaku dugaan pelecehan seksual dilakukan tokoh agama terpandang di wilayah itu.
"Anak saya tidak seperti biasanya. Akhir-akhir sering murung. Malahan pernah beberapa kali hendak bunuh diri," kata S (38), orang tua korban, kepada wartawan, Jumat (11/8/2023).
Menurut S, terduga pelaku bukan hanya sekali melakukan perbuatannya. Pengakuan anak mereka, sebut S, perbuatan itu dilakukan sampai tujuh kali.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait