CIANJUR, iNewsCianjur.id - Misteri kematian 22 ekor kucing mati mendadak di Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta ternyata sudah sampai juga ke Cianjur.
Seperti yang terjadi di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur tiga ekor kucing liar dan peliharaan mati mendadak mirip dengan yang terjadi di Jakarta.
Detik-detik sebelum kucing-kucing itu matipun terlihat aneh. Kucing-kucing tersebut terlihat lemas dan tidak agresif dan cenderung lebih banyak diam di tempat yang lebih sejuk.
"Saya juga kaget kenapa kucing peliharaan mati mendadak. Sebelumnya sih sehat, awalnya hanya terlihat lemas dan tidak agresif, niasanya lari-lari kesana kemari, jadi lebih bnyak diam saja," ujar Rizki (29) seorang pemilik kucing kepada awak media dirumahnya di Nagrak, Jumat (14/7/2023).
Dalam mengantisipasi kejadian serupa, untuk sementara, kucing-kucing lainnya saya tempatkan di kandang agar tidak berkeliaran di luar rumah dan membawa kucing lain miliknya ke klinik hewan untuk mendapatkan asupan vitamin dan vaksin.
"Keterangan dari dokter hewan sih, katanya akibat virus. Kucing-kucing lain saya lakukan vaksin dan pemberian vitamin agar tidak mati mendadak," kata Rizki.
Sementara kucing yang mati mendadak di kubur jauh dari pemukiman warga untuk mengantisipasi penyebaran virus ke kucing lainnya.
Sementara itu Medik Veterinaer Dinas Peternakan Kesehatan Hewan dan Perikanan (DPKHP) Kabupaten Cianjur, Kharisudin, menyebutkan belum menerima laporan adanya kucing yang mati mendadak.
Namun menurut Kharisudin, dugaan kucing mati mendadak banyak faktor, bisa diakibatkan virus atau keracunan.
"Kalau mati keracunan, cirinya gampang dilihat yaitu keluar busa pada mulut dan badannya membiru. Namun jika kematian kucing-kucing itu diakibatkan virus, itu tidak akan berbahaya pada manusia. Kita akan lakukan pengawasan untuk mencegah penyebaran jika memang diakibatkan virus," pungkas Kharisudin.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait