get app
inews
Aa Text
Read Next : Ribuan Peserta Padati Cianjur, Berlari 5K 2025, Bupati Targetkan Cianjur Jadi Pusat Sportourism Jawa

Warga Terdampak Pergerakan Tanah Dua Desa di Kecamatan Agrabinta Nunggu Bantuan Pemerintah

Jum'at, 24 Oktober 2025 | 16:18 WIB
header img
Rumah warga yang terdampak pergerakan tanah di Kecamatan Agrabinta Cianjur selatan. Foto: ist.

CIANJUR, iNewsCianjur.id – Sudah sembilan bulan berlalu sejak bencana pergerakan tanah melanda dua desa di Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur, namun warga terdampak di Desa Mulyasari dan Sinarlaut masih belum juga menerima bantuan yang dijanjikan pemerintah. 

Kondisi mereka kini kian memprihatinkan, terutama menghadapi musim penghujan yang mulai datang.

Puluhan rumah di dua desa tersebut mengalami kerusakan berat akibat retakan tanah yang cukup parah. Sebagian warga terpaksa tinggal di rumah tidak layak huni dengan kondisi serba terbatas. 

Meski pendataan dan janji bantuan sudah dilakukan sejak awal kejadian, realisasi di lapangan belum juga terlihat.

“Sampai sekarang belum ada realisasi bantuan. Kami hanya berharap ada perhatian lebih dari pemerintah karena kondisi rumah sudah tidak aman untuk ditempati,” ujar Samsul Palah (31), warga Kampung Babakan Inpres, Desa Sinarlaut, Jumat (24/10/2025).

Menurutnya, warga bersama pemerintah desa sempat melakukan audiensi untuk mempercepat penyaluran bantuan, namun hasilnya nihil. “Kami berharap agar pemerintah segera turun tangan mengingat kondisi cuaca yang mulai memasuki musim penghujan. Risiko longsor dan pergerakan tanah susulan semakin tinggi,” tambahnya.

Senada disampaikan Pak Aja (60), warga Kampung Kembangsari, Desa Mulyasari. Ia mengaku sudah lelah menunggu janji relokasi dari pemerintah. “Kami sangat butuh bantuan relokasi. Tolong pemerintah dengar keluhan kami,” ujarnya.

Kepala Desa Mulyasari, Surahman, membenarkan bahwa pergerakan tanah kini sudah tidak aktif, namun warga masih menunggu solusi tempat tinggal. “Warga hanya berharap disediakan tempat tinggal sementara atau kontrakan. Pernah ada pernyataan dari pihak Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) terkait pengajuan biaya tempat tinggal sementara, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut,” katanya.

Hingga berita ini diterbitkan, warga korban pergerakan tanah di dua desa Kecamatan Agrabinta masih menunggu kepastian bantuan dari pemerintah sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat terdampak bencana di wilayah selatan Cianjur tersebut.

Editor : Ayi Sopiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut