Warga Terdampak Pergerakan Tanah Dua Desa di Kecamatan Agrabinta Nunggu Bantuan Pemerintah
Menurutnya, warga bersama pemerintah desa sempat melakukan audiensi untuk mempercepat penyaluran bantuan, namun hasilnya nihil. “Kami berharap agar pemerintah segera turun tangan mengingat kondisi cuaca yang mulai memasuki musim penghujan. Risiko longsor dan pergerakan tanah susulan semakin tinggi,” tambahnya.
Senada disampaikan Pak Aja (60), warga Kampung Kembangsari, Desa Mulyasari. Ia mengaku sudah lelah menunggu janji relokasi dari pemerintah. “Kami sangat butuh bantuan relokasi. Tolong pemerintah dengar keluhan kami,” ujarnya.
Kepala Desa Mulyasari, Surahman, membenarkan bahwa pergerakan tanah kini sudah tidak aktif, namun warga masih menunggu solusi tempat tinggal. “Warga hanya berharap disediakan tempat tinggal sementara atau kontrakan. Pernah ada pernyataan dari pihak Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) terkait pengajuan biaya tempat tinggal sementara, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut,” katanya.
Hingga berita ini diterbitkan, warga korban pergerakan tanah di dua desa Kecamatan Agrabinta masih menunggu kepastian bantuan dari pemerintah sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat terdampak bencana di wilayah selatan Cianjur tersebut.
Editor : Ayi Sopiandi