Tegang di Jalan Raya Naringgul: Pemotor Hadang Mobil Wisatawan Bekasi, Polisi Turun Tangan

CIANJUR, iNewsCianjur.id – Aksi nekat seorang pengendara sepeda motor menghadang mobil wisatawan asal Bekasi di Jalan Raya Naringgul, Desa Malati, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, mendadak viral di media sosial. 

Peristiwa yang terjadi pada akhir pekan itu membuat perjalanan liburan keluarga menuju pantai selatan Cianjur sempat tegang dan ricuh.

Dari rekaman yang beredar, tampak pemotor memberhentikan mobil wisatawan di tengah jalan hingga terjadi adu mulut dengan sopir. Ketegangan disebut berawal dari dugaan senggolan di jalan raya yang kemudian memicu emosi pengendara motor.

Kasat Reskrim Polres Cianjur, Kompol Nova, menegaskan pihaknya telah turun tangan menangani kasus tersebut.

“Kasusnya sekarang lagi didalami, terkait pengendara motor yang menghadang sopir mobil di Jalan Raya Naringgul, Cianjur Selatan,” ujar Nova, Senin (29/9/2025).

Menurut Nova, polisi akan memeriksa saksi-saksi dan mencari fakta terkait kronologi sebenarnya, termasuk kemungkinan adanya tindak kekerasan dalam peristiwa itu. 

“Awalnya diduga karena bersenggolan, lalu terjadi cekcok. Tapi ini masih kami telusuri lebih lanjut,” tambahnya.

Kasus ini menambah daftar panjang insiden di jalur wisata selatan Cianjur yang kerap menyedot perhatian publik.

Sebelumnya, arogansi Pemotor di Naringgul Gegerkan Medsos, Wisatawan Bekasi Diadang, Sopir Diintimidasi.

Mobil yang ditumpangi keluarga wisatawan itu diadang, dipukul, bahkan sopirnya diintimidasi oleh seorang pengendara motor yang mengaku sebagai warga setempat.

Insiden dramatis itu terjadi pada Sabtu (27/9/2025) dan viral setelah pemilik akun TikTok @synfamm mengunggah rekaman kejadian. 

Dalam video, terlihat seorang pria berjaket biru dan berkacamata hitam berusaha menghentikan laju mobil, memukul bodi kendaraan, hingga menantang sopir untuk terus merekam tindakannya.

Tak berhenti di situ, pelaku juga melontarkan kalimat bernada arogan.
"Aing urang dieu an**g (saya orang sini)," ucapnya sambil menantang korban.

Editor : Ayi Sopiandi