RSUD Sayang Terlilit Tunggakan Rp20 Miliar Ribuan KTP Jadi Jaminan

“Mereka menjamin pasien, tapi ketika sudah pulang, tidak sedikit yang menghilang begitu saja,” tambahnya.
RSUD Sayang sudah membentuk tim khusus penagihan, namun hasilnya jauh dari harapan. Banyak pasien yang tak lagi tinggal di alamat tertera di KTP, bahkan ada yang secara terang-terangan menolak membayar.
“Beberapa sudah kami sambangi, tapi nihil. Ada yang tak bisa ditemukan, ada yang menutup pintu, seolah lupa pernah dirawat di sini,” ujarnya dengan nada prihatin.
Menghadapi gelombang kerugian ini, RSUD Sayang Cianjur kini mendorong koordinasi dengan Pemkab Cianjur dan instansi terkait untuk menciptakan regulasi yang lebih tegas dan efektif.
“Rumah sakit adalah layanan publik, tapi jika dibiarkan begini terus, kami yang sakit lebih dulu. Perlu solusi konkrit agar pelayanan tetap berjalan tanpa terus menanggung beban yang ditinggal diam-diam,” pungkas dr. Yuli.
Editor : Ayi Sopiandi