Petualangan Mistis di Lereng Gunung Baud, Menelusuri Jejak Pemakaman Kuno Batulawang yang Menawan

CIANJUR, iNewsCianjur.id – Jika Anda tengah mencari alternatif wisata alam yang tak hanya menyejukkan mata namun juga menggugah rasa penasaran akan sejarah masa silam, situs Pemakaman Kuno di lereng Gunung Baud, tepatnya di Blok 17 Dusun Sindangsari, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, adalah pilihan yang layak dijelajahi.

Terletak di ketinggian sekitar 1.250 meter di atas permukaan laut, kawasan ini menyuguhkan pemandangan pegunungan nan hijau dan asri, udara sejuk yang menyelimuti tubuh, serta suara alam yang berpadu harmoni: kicau burung liar, desir angin, hingga gemericik air terjun tersembunyi.

Baca Juga

Batlem Bangkit: Wisatawan Padati Objek Alam Pasca Gempa Cugenang

Namun bukan hanya keindahan alam yang menjadi magnetnya. Di balik pepohonan besar dan semak yang mulai dibersihkan warga, berjajar batu-batu andesit pipih menyerupai nisan kuno, dengan ukuran bervariasi antara 30 hingga 60 cm. Situs ini diyakini merupakan kompleks pemakaman kuno yang menyimpan jejak budaya leluhur.

“Baru-baru ini ada peziarah dari Sumatera Utara, Bekasi, Subang, dan Bogor yang datang. Mereka sengaja berkunjung untuk melihat langsung situs dan berziarah ke Makom Embah Jayabenda, tokoh yang dianggap keramat,” tutur Abah Ano, tokoh masyarakat sekaligus aparat Desa Batulawang.

Abah Ano menjelaskan bahwa kawasan seluas 16 hektar ini sebenarnya sudah diwacanakan menjadi destinasi wisata alam sekaligus wisata religi. Namun, saat ini pengelolaan masih dilakukan secara swadaya oleh warga dan komunitas pecinta situs sejarah, sembari menanti ditetapkannya Peraturan Desa (Perdes) sebagai dasar tata kelola resminya.

“Selama belum ada Perdes, warga dan penggiat situs bersama-sama membuka akses jalan, membabat semak, dan membersihkan area sekitar situs,” imbuhnya.

Akses ke lokasi ini bisa ditempuh dari arah Puncak Bogor. Selepas Jembatan Ciloto, pengunjung perlu belok kiri ke Jalan Hanjawar dan masuk ke jalur Puncakdua. Dari Kampung Cinengah menuju Kampung Arca Cidaweung jaraknya sekitar 18 kilometer.

Editor : Ayi Sopiandi