Bukan Sinetron, Kisah Nyata Tukang Roti Cianjur Ini Buktikan Kekuatan Mimpi dan Tabungan

Sejak tahun 2005, niat suci itu menjadi penyemangat mereka untuk terus menabung, meski jumlahnya tak menentu, mulai dari Rp20 ribu hingga Rp100 ribu per hari, tergantung ramainya jualan.
Penantian panjang itu akhirnya berbuah manis. Ujang dan Nenah mendaftar haji pada tahun 2014.
Sempat tertunda keberangkatannya akibat pandemi Covid-19 pada tahun 2019 dan terpaksa menggunakan dana tabungan untuk biaya pendidikan anak pada panggilan kedua tahun 2024, tak menyurutkan asa mereka. Di tahun 2025 ini, panggilan suci itu kembali datang.
"Alhamdulillah, tahun ini kami kembali mendapat panggilan dan akhirnya bisa berangkat haji. Biayanya sekitar Rp 300 juta untuk berdua, termasuk ongkos, oleh-oleh, dan kebutuhan lainnya," tutur Ujang dengan mata berbinar.
Editor : Ayi Sopiandi