Polres Cianjur Ungkap Perkembangan Kasus Keracunan Massal 5 Siswa Masih Dirawat

CIANJUR, iNewsCianjur.id - Polres Cianjur melakukan penyelidikan intensif terkait dugaan keracunan massal yang dialami puluhan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Cianjur dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) PGRI 1 Cianjur setelah mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG).
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Cianjur, mengungkapkan pihaknya telah meminta keterangan dari 10 orang yang terkait dengan penyedia program MBG.
Selain itu, polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk misting atau wadah makanan yang digunakan untuk menyajikan MBG.
"Kami telah memintai keterangan 10 orang dari pihak penyedia MBG, di antaranya perwakilan PIC CV, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Cianjur, Ahli Gizi SPPG, bagian Akuntansi SPPG Kecamatan Cianjur, tiga orang dari tim masak, tim pengawas, serta dua orang kurir atau pengantar makanan," jelas Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto, Rabu (23/4/2025).
Lebih lanjut, Tono menyatakan bahwa pihaknya telah mengambil sampel muntahan dari para korban dan sisa makanan untuk diuji di laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat dan Labkesda Kabupaten Cianjur. Koordinasi juga telah dilakukan dengan Dinas Kesehatan dan para dokter yang menangani para siswa.
"Kami belum bisa menyimpulkan secara pasti apakah keracunan siswa ini disebabkan oleh makanan atau faktor lain. Untuk memastikan penyebabnya, kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari Labkesda yang diperkirakan baru akan keluar dalam waktu satu minggu ke depan," ujarnya.
Data terbaru menunjukkan bahwa dari total siswa yang mengalami gejala keracunan, yaitu 60 siswa MAN 1 Cianjur dan 19 siswa SMP PGRI Cianjur yang sempat dirawat di RSUD Sayang dan RS Bhayangkara Polri, kini hanya tersisa 5 siswa dari MAN 1 Cianjur yang masih menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara Polri.
"Siswa yang masih menjalani perawatan di rumah sakit tinggal 5 orang, sedangkan yang lainnya kondisinya sudah membaik dan sudah diperbolehkan pulang," pungkas Tono.
Pihak kepolisian terus berupaya mengungkap penyebab pasti dari kejadian keracunan massal ini demi memastikan keamanan dan kesehatan para siswa di Kabupaten Cianjur.
Editor : Ayi Sopiandi