CIANJUR, iNewsCianjur.id - Harga beras di sejumlah pasar tradisional dan pedagang eceran harganya masih tinggi. Tingginya harga beras tersebut membuat sejumlah pedagang kebingungan. Padahal, stok komoditas tersebut relatif cukup tersedia.
Salah seorang pedagang beras di pasar Muka Ramayana Rahmat (55) mengaku stok beras di kios jualannya tersedia cukup banyak. Namun ironisnya, harga saat ini justru melambung.
"Kalau stok tidak ada masalah. Ini masih cukup untuk beberapa waktu ke depan," kata Rahmat, Senin (19/2/2024).
Rahmat tidak mengetahui persis penyebab naiknya harga beras akhir-akhir ini. Dia menduga kondisi itu dampak cuaca ekstrem yang terus beranomali.
"Mungkin saja karena faktor cuaca," katanya.
Harga beras saat ini kisaran Rp16 ribu hingga Rp17.000 per kilogram. Kenaikan harga beras sekarang relatif cukup signifikan.
"Kalau saya sih, berasnya dipasok dari petani lokal," ungkapnya.
Jabatan Fungsional Analis Perdagangan Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskuperindagin) Kabupaten Cianjur, Sukri, mengatakan hasil monitoring ke semua pasar di Cianjur, harga beras memamg rata-rata mengalami kenaikan. Namun pihaknya juga mengaku tidak mengetahui persis penyebab naiknya harga beras akhir-akhir ini.
"Para pedagang juga mengaku bingung karena stoknya tersedia sangat cukup, tapi harga kok bisa naik," jelasnya.
Sukri mengira satu di antaranya, kemungkinan dipicu harga gabah yang naik. "Biasanya harga gabah itu rata-rata bisa Rp4 ribu-Rp4.500 per kg. Sekarang bisa mencapai Rp8 ribu-Rp10 ribu per kg. Bagi petani ini tentu jadi keuntungan," tuturnya.
Sukri mengaku terus memantau perkembangan harga beras di pasaran. Namun sejauh ini belum ada rencana menggelar operasi pasar.
"Paling juga GPM (gerakan pangan murah). Tapi itu biasanya dilakukan di Dinas Pertanian," pungkasnya.
Editor : Ayi Sopiandi