CIANJUR, iNewsCianjur.id - Neng Hana Fatiningrum mendatangi Mapolres Cianjur untuk membuat laporan Polisi terkait penipuan investasi yang dilakukan Wowon terhadap dirinya.
Hana menyebut kerugian yang dia alami mencapai ratusan juta rupiah.Hana yang merupakan warga Bekasi ini membuat laporan didampingi oleh pihak Polda Metro Jaya.
“Mau membuat laporan terkait Wowon. Saya kenal Wowon dari tahun 2018, awalnya saya mengenal dari Almarhum Siti Fatimah, beliau ini menawarkan investasi. Bentuk awal mulanya seperti tanah modal. Nanti dari hasil ini bisa digandakan, baik berupa tanah, uang ataupun rumah,” kata dia kepada wartawan, saat membuat laporan polisi, Selasa (31/1) malam.
Mengenai keuntungan, Hana mengaku hingga saat ini dia belum mengetahui. Namun, Wowon menjanjikan apa yang diinginkannya bisa terwujud.
“Saya kurang lebih hampir Rp100 juta, bertahap dari tahun 2018 sampai 2021. Jadi setiap bulan itu saya investasi sebesar Rp2 juta. Sempat curiga, cuma ketika menanyakan Wowon ini bilang nanti ketika saya pulang ke Cianjur dapat hasil,” ungkapnya.
.Hana menceritakan kenal Wowon dari temannya, yaitu almarhum Siti Fatimah yang dinyatakan meninggal di perairan Bali. Menurut Hana, Siti Fatimah sendiri merupakan korban penipuan investasi bodong.
"Saya curiga setelah Siti Fatimah tidak ada kabar, saya coba konfirmasi ke pihak Wowon sama MDD Solehudin tidak ada jawaban yang memuaskan, dari situ saya coba sudah deh stop saja,” katanya.
Hana mengungkapkan, sebelum berita soal Wowon ramai, dia mengaku pernah di japri oleh pihak berwajib.
"Sebelum berita ini ramai saya sempat di japri sama pihak berwajib, tapi setelah naik ini baru saya mendapat konfirmasi langsung dari pihak berwajib,” kata Hana.
Selain itu, Hana mengungkapkan, dirinya sering mendapatkan ancaman dari Wowon ketika dia menanyakan uangnya kepada Wowon.
"Sering mendapatkan ancaman, selama saya menanyakan hasil uang saya itu dia bilang omat nya tong loba omong, lamun maneh loba beja, loba omong ka batur, ke maneh bakalan cilaka (awas kamu jangan banyak omong ke orang lain, nanti kamu bakalan celaka),” ungkap Hana.
"Ancaman pembunuhan belum ada, cuma setiap saya telepon selalu bilang gitu, makannya waktu itu saya belum berani melapor,” ujar Hana menambahkan.
Hana menuturkan, ada grup messenger di Facebook yang berjumlah sembilan orang yang merupakan peserta investasi. Namun, sejumlah peserta yang berada di grup itu banyak yang hilang kontak.
"Peserta dari grup itu banyak yang hilang kontak, sampai sekarang belum ada kabar ini Neneu dari Cianjur. Yang dinyatakan meninggal dua orang, Farida dan Fatimah, yang lainnya Alhamdulillah selamat, kecuali Neneu yang masih hilang kontak,” katanya.
"Harapannya semua bisa terungkap sampai tuntas dan diadili seadil-adilnya. Harapan uang bisa kembali, karena jerih payah kita selama di sana. Saya bekerja di Saudi Arabia, dari tahun 2017-2022,” tambahnya.
Editor : Furqon Munawar