Tuban, iNewsCianjur.id - Ratusan warga tampak memasuki area pendopo sederhana, yang tak jauh dari makam mbah Syeh Asy’ari, atau yang akrab ditelinga kita dengan nama Sunan Bejagung Lor.
Sambil membawa makanan dan hasil bumi, warga dengan tertib mengikuti acara paripurna dari “manganan” atau sedekah bumi di makam mbah Syeh Asy’ari. Yang menarik adalah masih lestarinya Nasi Besekan atau nasi yang diletakkan di dalam besek.
BACA JUGA:
Cerita Petugas Kebersihan Mabes TNI Hanya Bisa Makan Daging Setahun Sekali
Besek adalah suatu tempat makanan yang terbuat dari anyaman bambu, yang kemudian membentuk seperti kotak atau tempat nasi jaman dahulu.
Nasi Besekan ini adalah makanan untuk warga yang mengikuti tahlil di malam sebelumnya.
Warga merasa senang bisa mempersembahkan hasil bumi, untuk kemudian disantap bersama sama atau ditukar dengan makanan yang di bawa warga lainnya.
Meski dalam masa Pandemi 2 tahun lalu, warga tetap mengadakan sedekah bumi, namun dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, untuk menghindari penyebaran Covid 19. Setiap tahun dalam momen sedekah bumi, warga berdoa bersama-sama dengan di pandu oleh tokoh agama setempat, bersyukur atas berkah dari Allah SWT.
“ini tadi acara sedekah bumi, ya untuk yang warga biasa membawa bancakan seperti ini, isinya juga macam macam, yang dibawa banyak, ikan lauk-pauk, kue-kue tradisional, nasi besekan untuk acara tadi malam, untuk warga yang mengikuti tahlil,” ujar Yasmin, warga setempat.
BACA JUGA:
Viral Pasangan Pengantin Baru Janji Makan Pizza Hanya Sekali dalam Sebulan
Mbah Syeh Asy’ari atau Sunan Bejagung Lor, adalah adik dari Sayyid Maulana Ibrahim Asmoroqondi atau paman dari Sunan Ampel. Syeh Asy’ari juga merupakan guru dari Kusumawardani, putra Raja Majapahit ke IV, Hayam Wuruk.
Syeh Asy’ari merupakan termasuk ulama penyebar agama islam pertama di wilayah pesisir utara Jawa, yaitu Tuban, dikisaran abda ke XIII. Saat wafat, Mbah Syeh Asy’ari dimakamkan di Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Ttuban, yang dulunya berjuluk Mojoagung.
Manganan atau sedekah bumi ini, merupakan Haul Mbah Syeh Asya’ri. Sebelum paripurna manganan, rangkaian kegiatan sedekah bumi diantaranya khotmil Qur’an, pengobatan gratis, kirim doa, ziarah, pengajian dan ditutup dengan sedekah bumi.
BACA JUGA:
Ini Tips Cegah Kolesterol Naik saat Konsumsi Daging Kurban
Di acara manganan juga ada bancakan, dimana kegiatan tersebut merupakan kearifan lokal warisan dari sesepuh Desa Bejagung, yang terus dilestarikan hingga saat ini.
“ini merupakan paripurna acara manganan sedekah bumi atau haul mbah Syeh Asy’ari, kegiatan sebelumnya ada khotmil Qur’an, pengobatan gratis, kirim doa, pengajian, dan ditutup dengan sedekah bumi, bancakan,” ungkap Aang Sutan, Kepala Desa Bejagung.
Editor : Nursidik