CIANJUR, iNews.id- Harga sayuran kol tiba-tiba hal sama merangkak naik, kini dikeluhkan pedagang gorengan (jajan ringan) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kini tembus di angka sekitar Rp12 ribu per kilogram, sudah satu minggu ini.
Pantauan di lapangan, iNews Cianjur, selain harga daging ayam, sapi dan cabai merah juga hijau, rupanya kol salah satu sayuran yang disukai warga ikut-ikutan melonjak naik harga hal sama, saat ini dikeluhkan pedagang gorengan dan warga Cianjur terpaksa ukuran diperkecil, Sabtu (11/6/2022).
Herman (40) seorang pedagang sayuran membenarkan, bahwa harga kol saat ini mencapai Rp 12.000 per kilogram dan memang dikuluhkan yang belanja mayoritas para pedagang gorengan. Seperti penjual jajan bala-bala, akan harga sayuran jenis kol yang meroket naik sekarang.
"Ya, banyak mengeluhkan merasa kebingunan atas harga kol saat ini naik. Kalau pedagang sayuran hal sama di pasar tidak bisa nawar harga juga," akunya.
Sementara itu, Elis (40) pedagang gorengan warga Kampung Pasir Hayam, Kecamatan Cilaku mengeluhkan, dengan harga kol sekarang naik. Nah! Lalu harus menjual gorengan (bala-bala) kepada pelanggan yang beli itu harus berapa coba, paling juga bahan produksi diperkecil terpaksa.
"Kalau bahan gorengan masih sama gak ada hasilnya kang," ucapnya.
Ia menuturkan, sedang pelanggan tidak terima jika harga gorengan dinaikan Rp 1.000, terkadang bingung juga dengan bahan baku yang sudah bumbu sedikit-sedikit naik dengan kelonjakan kecil.
"Eh, sekarang harga bahan baku kol melesat tinggi. Berharap kenaikan jangan berangsur lama," pinta Elis.
Masih ujarnya, apalgi sebagai pembeli atau penikmat jajanan gorengan bala-bala, bahwa selalu membeli jajan seperti ini untuk dijadikan sarapan pagi bersama keluarganya.
"Baik itu sebelum berangkat kerja maupun anak sekolah," ucap Elis.
Terakhir, Ia menambahkan, bagaimana juga kalau keadaan sudah seperti ini. Bahkan untuk penjual bahan mentah, penjual gorengan, dan pembeli dengan keadaan harga kol yang tidak ada penurunan sudah beberapa minggu ini.
"Berharap kenaikan kol saat ini jangan berangsur lama," tandasnya seorang pedagang gorengan, hanya bisa berharap dan pasrah.
Editor : Nursidik
Artikel Terkait