Empat Tahun Menunggu, Pelajar Cianjur Tetap Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai Cibuni

Dani Jatnika
Warga dan Pelajar di beberapa desa di Kecamatan Cijati - Kadupandak Cianjur selatan, terpaksa menyebrang menggunakan rakit di sungai Cibuni. Foto: ist.

Saat debit air meningkat, Sella terpaksa mengambil jalur alternatif meski harus berjalan lebih jauh dan kerap terlambat masuk sekolah.

Nasib serupa dialami Atep (35), warga Kampung Parabon, Desa Talagasari. Ia setiap hari menyeberangi sungai menggunakan rakit untuk berangkat kerja, bahkan sambil membawa sepeda motor.

“Kalau melihat arus sungai memang takut, tapi mau bagaimana lagi, setiap hari harus kerja,” tuturnya.

Wakil Kepala Madrasah Aliyah (MA) Bojong Jati, Edi Wahyu, mengatakan jembatan putus sejak banjir besar 2021 yang menghanyutkan material kayu hingga pohon tumbang, menggerus pondasi jembatan gantung tersebut.

“Airnya waktu itu sangat besar hingga merusak jembatan. Sejak saat itu akses siswa kami sangat terganggu,” jelasnya.

Editor : Ayi Sopiandi

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network