CIANJUR, iNewsCianjur.id - Sudah empat tahun warga di perbatasan Kecamatan Cijati dan Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur, hidup dalam keterisolasian setelah jembatan gantung penghubung Desa Sukamahi, Desa Neglasari, dan Desa Talagasari putus akibat banjir bandang pada 2021.
Hingga kini belum ada jembatan pengganti, sehingga ratusan warga termasuk pelajar terpaksa menyeberangi Sungai Cibuni menggunakan rakit sederhana.
Sungai Cibuni yang lebarnya mencapai sekitar 125 meter menjadi satu-satunya jalur tercepat. Meskipun terdapat jalan alternatif, jaraknya hingga 10 kilometer dan membutuhkan waktu jauh lebih lama, membuat warga lebih memilih rakit berbasis biaya sukarela yang dioperasikan warga sekitar.
Sella, siswi salah satu SMA setempat, sudah tiga tahun bergantung pada rakit untuk berangkat sekolah. Setiap pagi ia harus menghadapi derasnya arus, bahkan sering melepas sepatu agar tidak basah.
“Setiap hari lewat sini, sudah terbiasa naik rakit. Ada jalan lain, tapi jauh muter, bisa sampai 10 kilometer,” ujarnya, belum lama ini.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait
