Empat Tahun Menunggu, Pelajar Cianjur Tetap Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai Cibuni

Dani Jatnika
Warga dan Pelajar di beberapa desa di Kecamatan Cijati - Kadupandak Cianjur selatan, terpaksa menyebrang menggunakan rakit di sungai Cibuni. Foto: ist.

CIANJUR, iNewsCianjur.id - Sudah empat tahun warga di perbatasan Kecamatan Cijati dan Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur, hidup dalam keterisolasian setelah jembatan gantung penghubung Desa Sukamahi, Desa Neglasari, dan Desa Talagasari putus akibat banjir bandang pada 2021. 

Hingga kini belum ada jembatan pengganti, sehingga ratusan warga termasuk pelajar terpaksa menyeberangi Sungai Cibuni menggunakan rakit sederhana.

Sungai Cibuni yang lebarnya mencapai sekitar 125 meter menjadi satu-satunya jalur tercepat. Meskipun terdapat jalan alternatif, jaraknya hingga 10 kilometer dan membutuhkan waktu jauh lebih lama, membuat warga lebih memilih rakit berbasis biaya sukarela yang dioperasikan warga sekitar.

Sella, siswi salah satu SMA setempat, sudah tiga tahun bergantung pada rakit untuk berangkat sekolah. Setiap pagi ia harus menghadapi derasnya arus, bahkan sering melepas sepatu agar tidak basah.

“Setiap hari lewat sini, sudah terbiasa naik rakit. Ada jalan lain, tapi jauh muter, bisa sampai 10 kilometer,” ujarnya, belum lama ini.

Editor : Ayi Sopiandi

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network