CIANJUR, iNewsCianjur.id – Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Cianjur selama beberapa hari terakhir memicu bencana hidrometeorologi berupa banjir dan longsor di lima kecamatan.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur mencatat, sedikitnya 22 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi, puluhan rumah rusak, serta sejumlah infrastruktur vital rusak parah, termasuk jembatan gantung dan akses jalan utama yang tertutup material longsor.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Iwan Karyadi, mengatakan bencana terjadi hampir bersamaan di Kecamatan Mande, Cugenang, Naringgul, Cidaun, dan Tanggeung. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, dampaknya cukup luas dan mengganggu aktivitas warga.
“Laporan sementara, banjir paling parah melanda sejumlah desa di Kecamatan Cidaun dan Tanggeung. Jembatan gantung di Kecamatan Tanggeung putus tersapu arus sungai, sementara tanggul pembatas sungai di Cidaun ambrol. Kami mengimbau warga di sekitar bantaran sungai untuk mengungsi demi keselamatan,” ujar Iwan, Jumat (14/11/2025).
Selain banjir, longsor juga dilaporkan terjadi di tiga kecamatan lain. Di Cugenang, sepuluh kepala keluarga mengungsi ke rumah kerabat mereka setelah rumahnya terancam pergerakan tanah. Sementara di Mande, material longsor menutup jalan penghubung antar desa, membuat 12 KK harus dievakuasi.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait
